Kebanyakan operasional UKM masih menggunakan sistem manual. Menurut data Kementerian Koperasi jumlahnya berkisar 30-35 juta,ucap Vice President Corporate Account Management Telkomsel, Nyoto Priyono di seminar 10 Tahun Telkom Mentransformasi ICT Korporasi di Indonesia, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (12/5/2010).
Ia memperkirakan, mahalnya biaya investasi menjadi kendala bagi UKM untuk memanfaatkan ICT. "Tapi itu dulu. Kini dengan solusi Cloud Computing yang ditawarkan Telkom dan Telkomsel, UKM cuma perlu keluar biaya Rp 4-5 juta. Cukup murah seperti biaya parkir bulanan," lanjut Nyoto.
Cloud Computing adalah solusi ICT melalui mekanisme yang memungkinkan UKM menyewa jasa ICT tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk infrastruktur, pengelolaan, platform, maupun aplikasi IT services lainnya. Layanan Cloud Computing yang ditawarkan Telkom Group ini meliputi, Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
"Saat ini kami memiliki 4500 pelanggan korporasi di segmen UKM, sementara untuk korporasi secara keseluruhan kami memiliki 6500 perusahaan," kata Nyoto.
Telkomsel sendiri menargetkan hingga akhir 2010 nanti mendapatkan tambahan klien 500 UKM. "Tapi secara keseluruhan hingga akhir tahun kami berani menargetkan jadi 9000 pelanggan korporasi," lanjut dia.
Produk Telkomsel yang dipasarkan di segmen korporasi antara lain, KartuHalo Corporate, Mobile VPN, Telkomselflash, Blackberry dan Bulk data package. Sementara untuk produk Telkom di antaranya, Astinet, Dinaccess, VPN IP, Speedy, Ventus, Metro Ethernet, dan Fixed Wired Line (POTS). Diambil dari tulisan Achmad Rouzni Noor II - detikinet.